Pelet Kayu: Proses Fabrikasi, Spesifikasi, dan Kegunaannya

Pelet Kayu: Proses Fabrikasi, Spesifikasi, dan Kegunaannya

Pelet kayu dibikin berasal dari residu atau limbah yang tersisa berasal dari proses pengergajian kayu bulat atau serbuk dan tatal berasal dari proses memproses pabrik furnitur. Selain itu termasuk menggunakan bahan berasal dari sisa-sisa kayu memiliki kwalitas rendah berasal dari proses penebangan atau pemanenan hutan.
Beberapa produsen di negara Eropa dan Amerika Utara menggunakan palet kayu bekas yang sudah rusak sebagai bahan baku pelet kayu. Palet bekas tersebut didapatkan berasal dari perusahaan perkapalan atau logistik yang biasanya terima banyak sekali barang bersama palet kayu.

Bagaimana Pelet Kayu Dibuat?

Bahan baku yang dibawa ke pabrik pelet sanggup singgah didalam bermacam bentuk. Serbuk gergaji, serpihan kayu atau tatal kayu, sisa-sisa potongan pabrik kayu, palet kayu bekas dan lebih-lebih didalam bentuk kayu gelondongan berasal dari pohon yang baru ditebang wood pellet manufacturers .

Chipping
Bahan yang tetap didalam bentuk kayu biasanya dipotong atau dipecah didalam 2 tahap. Tahap pertama memecah kayu sampai berukuran panjang maksimal 25 mm menggunakan mesin ‘Wood Chipper’. Lalu langkah kedua memecah potongan tersebut menjadi serpihan bersama panjang kira-kira 10 mm dan tebal 3 mm.

 

Screening
Serpihan kayu kadangkala mempunyai kandungan bahan yang tidak diinginkan layaknya pasir, batu, paku, dan benda logam lainnya. Bahan-bahan tersebut bakal mengganggu proses kompresi dan merubah kualitas pelet kayu.
Untuk menghilangkannya, serpihan kayu (wood chips) perlu melalui saringan spesifik yang disempurnakan bersama magnet dan berukuran spesifik untuk meyakinkan hanya serpihan berukuran tepat yang memasuki alat pengering.

Drying
Waktu paling ideal untuk pengeringan adalah sebelum akan potongan kayu diolah menjadi serpihan. Tetapi bersama variasi bentuk bahan baku, proses pengeringan lebih gampang dikerjakan sesudah bahan baku berwujud serpihan. Untuk skala kecil sanggup dikerjakan bersama cara penjemuran simpel sampai kering. Pada industri besar mereka menggunakan peralatan spesifik bersama memasukkan serpihan-serpihan ke didalam semacam lorong yang dialiri udara panas.
Kelembaban serpihan kayu dikurangi sampai capai 10-12%, sama layaknya kayu untuk furnitur.

Milling
Serpihan-serpihan kayu yang sudah kering lantas diproses bersama lebih dari satu mesin penggilingan untuk menjadikannya partikel yang lebih kecil sampai sehalus serbuk gergaji.

Compressing
Serat atau serbuk gergaji dimasukkan ke didalam alat penggilingan pelet bersama tekanan dan temperatur tinggi. Tekanan dikerjakan bersama interval yang membuahkan pelet didalam bentuk potongan-potongan kecil.
Temperatur yang tinggi membawa dampak lignin, polimer alami yang terdapat di didalam kayu, melakukan tindakan sebagai lem untuk menyatukan partikel yang terkompresi.

Cooling
Pelet kayu yang sudah terbentuk melalui proses pendinginan dan siap untuk dipacking. Temperatur yang digunakan biasanya di pada 90°C sampai 40°C.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *