Tips Aman dan Nyaman Berwisata di Kawasan Jalan Malioboro Jogja

Tips Aman dan Nyaman Berwisata di Kawasan Jalan Malioboro Jogja

Kawasan Jalan Malioboro Jogja merupakan tidak benar satu tempat wisata paling laris di Jogja, bahkan tepat musim liburan layaknya ini. Maliboro tenar sebagai sentral pariwisata kota Gudeg karena jalan ini merupakan jantungnya kota Jogja. Di jalan Maliboro, terkandung bangunan-bangunan mutlak layaknya Gedung Agung (kantor presiden sewaktu Jogja jadi ibukota Republik Indonesia), monumen Serangan Umum 1 Maret, dan Benteng Vredeburg (benteng peninggalan Belanda yang kini jadi museum).

Kawasan Malioboro termasuk dekat dengan Keraton Yogyakarta dan Pasar Beringharjo. Inilah yang sebabkan kawasan jalan Malioboro benar-benar strategis untuk wisatawan. Apalagi, kini Jalan Malioboro termasuk penuh dengan pertokoan, mall modern, dan pedagang-pedangang yang menjajakan aneka souvenir khas Jogja Tips Traveling Hemat di Jogja Biar Budget Liburan Nggak Membengkak .

Sayangnya, banyak wisatawan yang mengeluh kala berwisata di kawasan Maliboro. Mulai dari harga parkir kendaraan yang tak lumrah sampai kadang keluhan perihal pengalaman mereka kala berbelanja di pedagang kaki lima. Nah, bikin kamu yang saat ini ini punya konsep untuk jalan-jalan ke Malioboro pada kala libur akhir th. atau libur th. baru ini, liat deh 5 tips aman dan nyaman berwisata di kawasan jalan Malioboro berikut ini biar liburan kamu makin lama berkesan.

1. Parkir di Tempat Parkir Resmi yang Sudah Disediakan

Salah satu keluhan terbesar kala jalan-jalan ke kawasan Malioboro adalah parkir kendaraannya yang kadang-kadang tak wajar. Parkir motor yang normalnya Rp. 2,000 dan mobil yang normalnya Rp. 5,000 tiba-tiba sanggup melonjak tajam jadi berkali-kali lipat. Tentu saja banyak pemilik kendaraan yang kaget dan mengumpat saat diharuskan membayar Rp. 20.000 – Rp. 100,000 hanya untuk parkir kendaraan.

Hal ini sesungguhnya tidak dapat berjalan kok kecuali kamu parkirnya di tempat parkir formal yang sudah di sajikan oleh pemkot Jogja. Tempatnya ada di kawasan parkir Malioboro, dekat dengan stasiun Tugu. Di tempat ini kamu sanggup parkir baik mobil maupun motor dengan tarif yang wajar. Kalau pengen lebih aman lagi, parkir saja di didalam parkiran Mall Malioboro. Yang jelas, jangan parkirkan kendaraan kamu di parkiran-parkiran liar (biasanya ada di dalam-dalam gang) karena kebanyakan tarifnya gak lumrah sih, bahkan untuk musim liburan layaknya ini paket wisata yogyakarta murah .

2. Jangan Malu Tanya Harga!

Selain kasus parkir, kasus makan di lesehan Malioboro termasuk sering kali jadi masalah. Banyak pelanggan yang kaget karena harga makanan yang terkesan gak lumrah dan mahal banget untuk ukuran kota Jogja. Alhasil, mereka ramai-ramai memviralkan kasus ini ke sosial media. Memang sih, lesehan Malioboro tenar mahal. Padahal makanannya biasa-biasa saja, layaknya ayam goreng, gudeg, dan lain-lain. Tapi, karena obyek pemilik warung-warung lesehan berikut sesungguhnya para wisatawan yang inginkan menikmati asyiknya makan di lesehan Malioboro, harga yang dipatok sesungguhnya lebih tinggi dibanding dengan warung-warung sejenisnya di luar kawasan Malioboro.

Untuk menghindari shock di belakang kala membayar, kamu mesti berani membuang rasa malu dan tanya dulu harga untuk makanan yang inginkan kamu pesan di depan. Kalau perlu, mintalah daftar harga dari warung lesehan tersebut. Eits, gak sampai di situ. Kamu termasuk mesti kronis menanyakan biar gak kena jebakan batman. Umpamanya di situ tercantum harga ayam goreng Rp. 20.000, kamu mesti berani tanya, ini ayamnya aja, atau sudah mirip nasi, sambel, lalapan, dan sebagainya. Gak mesti malu untuk bertanya. Lah daripada malu menanyakan nanti kamunya malah kaget suruh bayar ratusan ribu kan gak enak.

Baca Juga :

10 Wisata Malam Jogja Yang Hits & Anti Mainstream

3. Berani Tegas ke Pengamen

Masalah pengamen termasuk jadi tidak benar satu “penyakit” akut yang dibenci oleh wisatawan di Malioboro. Memang sih, Jogja dulu tenar dengan musisi jalanannya yang memeriahkan situasi syahdu di Malioboro. Tapi, kecuali pengamennya senang maksa-maksa dan gak berhenti silih bergeser kan lama-lama kamu termasuk yang repot. Kebayang gak sih baru enak-enaknya makan tapi di depan kamu pengamen datang silih bergeser menghabiskan stok uang receh kamu? Kalau kamu sesungguhnya menjadi nyaman-nyaman aja, gak terganggu, dan tetap punya uang receh/uang kecil untuk dibagi ke pengamen ya sudah gak masalah. Tapi, kecuali kamu sudah gak punya uang receh lagi dan pengamen tetap datang ke kamu, kamu mesti berani nolak, ya.

Kalau seandainya mereka tetap maksa, bahkan mengintimidasi kamu karena kamu gak memberi tambahan uang pada mereka, jangan risau untuk tegas ke mereka. Kamu termasuk sanggup melaporkan mereka ke UPT Malioboro kecuali tindakan mereka sudah benar-benar mengganggu. Tapi, gak semua pengamen di kawasan Malioboro layaknya itu kok. Masih banyak yang benar-benar punya niat menghibur dan gak memaksa kecuali sesungguhnya kamu sudah gak ada uang receh lagi.

Baca Juga :

20 Gedung Tertinggi di Dunia Pencakar Langit Selain Burj Khalifa

4. Hati-Hati Jebakan Batman Becak/ Bentor

Wisatawan dari luar kota kebanyakan benar-benar tertarik untuk menelusuri kawasan Jalan Malioboro dengan mengendarai becak kayuh atau becak motor. Sayangnya, gak semua abang becak dan bentor di kawasan Malioboro niatnya tulus mengantarkan kamu jalan-jalan keliling Malioboro. Kasus yang sudah sering berjalan adalah wisatawan ditawari naik becak/bentor keliling Maliobor dengan tarif murah. Wisatawan pasti tergiur lah. Tapi, bukannya dibawa keliling Malioboro, wisatawan malah dapat dibawa ke toko-toko oleh-oleh dan souvenir yang letaknya jauh dari kawasan Malioboro. Ini modus para pengendara becak/bentor sih biar penumpangnya belanja di situ. Biasanya abang becak/bentor mengejar fee atau uang dari toko-toko oleh-oleh dan souvenir karena sudah membawa pengujung ke situ.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *